Peminat Merajut Nusantara Masih Nihil?
Pejabat Dimintai Sumbang Bendera
        Dua minggu menjelang pelaksanaan kegiatan Merajut Nusantara, belum diketahui jumlah pendaftarnya. Sekretaris Panitia Pelaksana yang juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bengkulu Dr. Fitriani AP, M. Si saat ditemui mengaku belum mengetahuinya. “Saya belum tahu, tanya saja dengan Ketua Panitia,” kata Fitriani.
Sementara, Ketua Panitia Pelaksana yang juga staf Ahli Walikota Dani Hamdani M. Pd belum bisa dimintai keterangan. Dihubungi ponselnya, istrinya Sefty Yuslinah yang mengangkat ponsel. Menurut Sefty, Dani sedang melayani tamu. “Nanti akan disampaikan kepada Bapak. Pokoknya, nanti dikabari,” kata Sefty.

Realistis Saja 
Terpisah, Wakil Ketua I DPRD Kota Bengkulu Ir. Patriana Sosialinda mengkhawatirkan kebijakan Pemda meminta sumbangan bendera dari para pejabat akan memicu penyelewengan anggaran di masing-masing SKPD.
"Sumbang Rp. 50 ribu saja kadang orang berat, ini SKPD harus sumbang ratusan bendera bahkan untuk yang eselonnya lebih tinggi kabarnya lebih besar lagi sumbangan benderanya. Darimana uangnya? kantong pribadi? kami pikir berat itu," kata Patriana didampingi Anggota DPRD Kota Sandy Bernando, ST dan Suimi Fales, SH.
Patriana mengaku bukan bermaksud tidak mendukung atau tidak mau menyukseskan kegiatan merajut nusantara. Hanya saja, dewan coba mengajak untuk berfikir secara realistis saja. "Bukan apa-apa, realistis saja. Kegiatan tersebut memerlukan uang yang tidak sedikit, sedangkan kondisi keuangan daerah sedang kurang bagus. Jangan memaksakan,” kata Patriana.
Terpisah, Sekda Kota Bengkulu Drs. Rusli Zaiwin, MM mengatakan, sifat sumbangan tersebut tidak mengikat dan memaksa dan semua tergantung dengan kemampuan SKPD masing-masing. "Betul, memang sudah kami sampaikan di gedung C beberapa waktu lalu, bahwa seluruh SKPD diharapkan dapat menyumbang bendera. Tapi sifatnya tidak mengikat dan memaksa, tergantung kemampuan SKPD nya lah. Yang jelas jangan sampai terjadi potong anggaran," ujar Rusli.

Kontribusi Peserta Rp 4,12 Juta/Orang
Sebagaimana dicantumkan dalam formulir registrasi, calon peserta Merajut Nusantara dibebankan biaya kontribusi bervariasi tergantung fasilitas yang didapatkan. Untuk kontribusi peserta sudah termasuk hotel senilai Rp 2. 875.000 per orang, tanpa hotel Rp 1.765.000 dan bila membawa ajudan/pendamping harus membayar kontribusi tambahan senilai Rp 1.245.000 perorang.
Rusli menjelaskan, bentuk kontribusi bukan bermaksud untuk membebankan peserta, tapi mengingat merajut nusantara merupakan kegiatan bersama dan tidak mengunakan dana APBD Kota. "Ini kan kontribusi bersama, jadi semua orang untuk mensukseskan kegiatan ini harus saling berkontribusi, begitupun dengan peserta. Saya pikir untuk sebuah nilai nasionalisme kebangsaan, angka demikian tidak memberatkan," kata Rusli.
Rusli berharap semua pihak bisa menyukseskan dan mendukung kegiatan ini, mulai dari seluruh elemen masyarakat terkecil, RT, RW, Lurah, Camat, SKPD, dan sebagainya. "Kami sangat berharap besar seluruh pihak dapat mendukung dan mensukseskan kegiatan ini. Kegiatan ini kegiatan besar, selain dapat menjadikan kota Bengkulu akan semakin terkenal, kegiatan ini juga menjadi dasar semangat patriotisme dan nasionalisme seluruh anak bangsa," ujar Rusli yang ditemui berdialog dengan seluruh pemilik tower telekomunikasi se kota Bengkulu di ruang Walikota terkait Merajut Nusantara, Selasa (5/7). (jek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar