Lestarikan Ontel

Lestarikan Sepeda Tua, Walikota Pagar Alam Tour Bengkulu
Sebanyak 120 sepeda tua (ontel) dari Pagar Alam dan Kota Bengkulu, memenuhi jalan protokol Kota Bengkulu, Sabtu (16/4). Dimulai dari kompleks BI Kampung Bali, rombongan sepeda tua tersebut menyusuri Cagar Budaya Masjid Jamik, Benteng Malborough, objek wisata pantai panjang, dan berakhir di hotel Nala Sea Side Pantai Panjang.
Bertempat di komplek Bank Indonesia, Kampung Bali, rombongan The Best Community yang dikomandoi langsung Walikota Pagar Alam, Sumsel, Drs. H. Djazuli Kuris, MM, disambut Pimpinan BI Bengkulu Causa Iman Karana dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu Drs. Agus Setiyanto yang didampingi Sekda Kota Drs. H. Rusli Zaiwin, Danlanal Bengkulu Letkol Dery T. Suhendi, Dekan FE Unib Dr. Ridwan Nurazi dan Kepala BLH Provinsi Bengkulu Arifin Daud. Sebagai tuan rumah Bengkulu juga menurunkan kurang lebih 60 sepeda ontel yang dimiliki anggota komunitas sepeda tua Kerano (Kereta Angin Kuno), Be'Stel (Bengkulu Sepeda Ontel), dan warga petani binaan BI dari Desa Srikaton Pondok Kelapa.
Selain Djazuli, hadir juga beberapa petinggi kota Pagar Alam seperti, Ketua DPRD Pagar Alam, Ruslan Abdul Gani, SE, Asisten III Pemkot Pagar Alam, Musridi Muis, SH, Perwira Penghubung Dandim 0406 Pagar Alam, Mayor Haryo, Kabag Humas dan Protokol Imam Pasli, Sttp, Msi, Kepala Dishubkominfo Agustiar Efendi, M. Si serta beberapa masyarakat pecinta sepeda tua Pagar Alam.
Dalam kesempatan ini, masing-masing klub sepeda tua baik The Best Community dan Kerano saling memamerkan sepeda tua milik mereka yang berasal dari berbagai negara. Seperti Humber, Inggris (1932), Germaan, Jerman (1955), Forgers, Belanda (1963), Globel, Belanda (1940), Hercules, Belanda (1940), Mayam, Jepang (1940), Masters, Inggris (1950) dan lainnya. Selain itu, dipamerkan juga beberapa sepeda ontel yang untuk dijual dengan harga bervariasi, mulai dari Rp. 1,5 - Rp 3 Juta.
"Selama ini kan sepeda ontel ini kan tidak dihargai, di Pagar Alam saja sepeda ontel ini ditukar dengan gerobak sorong, sementara ini sejarah, jadi sekaligus untuk mengenang dan melestarikan sepeda ini, saya beserta rekan-rekan berinisiatif untuk membuat klub sepeda tua tersebut, biar generasi kita tahu kalau sepeda ontel ini bukan cuma sekedar sepeda tapi lebih kepada nilai sejarahnya," kata Djazuli.
Djazuli menambahkan, pada prinsipnya The Best Community hadir ke Bengkulu selain untuk silaturahmi, juga berharap agar masyarakat Bengkulu ikut melestarikan sepeda ontel. Sehingga kedepan orang semakin menghargai sepeda. " Di Pagar Alam saja, harga sepeda ini sekarang sudah hampir sama dengan harga Jeep. Karena banyak yang cari, ya awalnya dengan adanya klub sepeda tua ini, yang semakin banyak peminatnya," kata Djazuli.
Djazuli berharap Pemprov dan Pemkot Bengkulu beserta klub sepeda tua dapat berkunjung ke Pagar Alam. Dia berjanji akan menyambut baik kedatangan mereka. " Kalau disini kami disambut dengan baik, besok-besok orang Bengkulu yang ke sana, akan kami sambut 2 kali lebih baik,"  tutup Djazuli. (jek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar