Citra Kanedi Ikut Tercemar 
       Masalah pencemaran air Sungai Bengkulu ikut mencemarkan citra Walikota Bengkulu H. Ahmad Kanedi, SH, MH. Apalagi, bila Pemkot sama sekali tidak punya political will untuk menyikapi masalah air Sungai Bengkulu yang menjadi air baku PDAM Kota Bengkulu tersebut.
" Lihat saja, yang mengeluhkan air tercemar ini bukan sedikit orang. Besar kemungkinan bang Ken dianggap gagal merespon kebutuhan dasar warga dan kemudian mencederai citra politiknya," kata Anggota BEM Unib Dedy Supriadi, Sabtu (2/7).
Guna memulihkan kondisi tersebut, lanjut Dedy, sepantasnya Kanedi segera mengambil tindakan. "Terserah apakah nanti bentuknya bisa cuma lip service saja atau sesaat, yang pasti harus ada respon dulu. Bang Ken, sudah banyak terkena masalah. Jangan gara-gara tidak tanggap terhadap PDAM dan sibuk dengan aktivitas seremonial, justru membentuk opini negatif terhadap dirinya," kata Mahasiswa Fakultas ISIPOL ini.
Anggota BEM Fakultas Ekonomi Unib Ade Kurniawan (24) juga menilai kelambanan respon adalah bentuk kelalaian Pemkot terhadap kepentingan warga. Krisis air bersih yang melanda Muara Bangkahulu dan Sungai Serut, sangat memungkinkan akan berakibat pada krisis kepercayaan warga terhadap kepemimpinan Kanedi. "Krisis air bersih sudah, tinggal lagi menunggu krisis kepercayaan warga terhadap Bang Ken," ujar Ade.
Terpisah, Direktur KKI Warsi Bengkulu Nurkholis Sastro mengatakan, selaku pucuk pimpinan, Walikota Bengkulu harus berorientasi pada kepentingan publik. Lambanan respon Pemkot menyikapi masalah pencemaran bisa dinilai sebagai bentuk kegagalan Pemkot dalam mengawasi kebutuhan dasar warga kota.
"Indikator kemampuan pencitraan kepemimpinannya kan ini. Jika pencemaran air minum ini saja tidak tertangani, dapat kita simpulkan bahwa Kanedi tidak punya komitmen terhadap kepentingan publik," ujar Sastro.
Kedepan, sambung Sastro, Walikota terpilih sepantasnya harus punya konsep-konsep tentang kebutuhan air warga. Sudah bukan cerita barujika air bersih yang layak dan sehat sudah menjadi masalah besar di setiap perkotaan. Tiap tahunnya mengalami kekurangan dan masalah akibat pencemaran dan lain sebagainya.
“Artinya, warga harus selektif lah. Jika pemimpinnya sudah tidak punya komitmen lagi untuk kepentingan publik, ya tidak usah dipilih menjadi pejabat publik lah. Air bersih salah satunya, jika Walikota tidak punya pemikiran strategis tentang air. Silahkan simpulkan saja bagaimana kedepannya," kata Sastro. (jek)

2 komentar:

  1. Mau Game2, Aplikasi2, Gambar2, Movie Film, & Info&Tips2---->>>> Kunjungi Blog saya... disitus

    http://semua2ada.blogspot.com/

    BalasHapus
  2. Mau Game2, Aplikasi2, Gambar2, Movie Film, & Info&Tips2---->>>> Kunjungi Blog saya... disitus

    http://semua2ada.blogspot.com/

    BalasHapus