Mahasiswa Buang Hajat di Jalan 
Protes Pemerintah

Puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa REMA UMB, menggelar aksi heboh di ruas jalan Salak yang tergenang air kotor. Sejumlah mahasiswa mandi, mencuci pakaian, menebar bibit ikan, memancing dan ada juga yang (maaf) buang hajat di genangan air kotor di badan jalan yang berlubang tersebut.
Aksi protes teatrikal jalanan ini berlangsung kurang lebih dua jam dengan kawalan aparat kepolisian. Mahasiswa rela berpanas-panasan dan tidak sedikit masyarakat yang berdecak kagum melihat kegigihan mahasiswa menentang kerusakan jalan (21/4).
Ketua BEM REMA UMB, Sony Taurus didampingi Andi Wijaya selaku koordinator aksi mengatakan, apa yang mereka lakukan sebagai tindak lanjut aksi demo di Pemprov (20/4). “Biar sekaligus pemerintah tahu, kalau jalan ini sudah tidak layak lagi kita sebut sebagai jalan. Tapi kolam! Lihat saja, kita bisa mandi, mencuci, memancing sampai buang hajat di jalan ini," ujar Sony ditemui Radar Bengkulu di Kampus II UMB.
Kekesalan mahasiswa sudah sangat memuncak karena tidak sigapnya pemerintah menyelesaikan perseteruan kerusakan jalan ini. Ketidaktegasan pemerintah untuk menentukan sikap, menandakan ketidakmampuan mereka dalam melayani kepentingan masyarakatnya.
"Kalau urusi jalan rusak saja sudah tidak mampu, jangan harap mau berfikir untuk kesejahteraan masyarakat dan optimalitas pelayanan publik yang lain. Kami sudah sangat dikecewakan oleh sikap pemerintah propinsi dan segenap perwakilan rakyatnya yang ada disana." tukas Sony
Menurut Sony dan Andy, akar permasalahan dari jalan ini sebenarnya sudah sama-sama tahu. Angkutan truk yang membawa barang melebihi tonase jalan dan rendahnya pengawasan Dishub untuk membatasi atau menghalangi kendaraan tersebut. Belum lagi rendahnya kualitas jalan. "Akar masalahnya sudah jelas, kok tidak tuntas-tuntas? Atau mungkin kualitas SDM di Pemprovnya yang sudah tidak mampu lagi bertindak. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika saja berani mengakui kalau mereka sudah tidak sanggup lagi. Apakah seluruh aparatur kita seperti ini?" tegas Sony.
Dari rangkaian aksi yang sudah dilaksanakan beberapa bulan sebelumnya, menurut Sony, ada beberapa poin kesepakatan yang dijadikan sebagai catatan. Pertama, Dinas Pekerjaan Umum berjanji awal Desember 2011 ini seluruh jalan yang ada di propinsi dan Kota Bengkulu akan mereka perbaiki, Plt. Gubernur akan segera memanggil bupati se Provinsi Bengkulu untuk membahas masalah ini. "Kita lihat saja sejauh mana realisasinya, rakyat pasti akan mengawasi janji pemerintah tersebut," ujar Sony.
Kegiatan yang berlangsung kurang lebih dua jam ini cukup menarik perhatian warga dan pengguna jalan Salak pada hari itu (21/4). Ada yang berkomentar miring dan tidak sedikit juga yang menyatakan kekagumannya terhadap kegigihan mahasiswa tersebut. Seperti disampaikan Syarif (34), dirinya merasa kagum dengan keseriusan mahasiswa dan berharap pemerintah dapat mendengar aspirasi rakyat. "Apa yang disuarakan mahasiswa itu, adalah suara kami juga, pemerintah harus cam kan itu, tidak cukup cuma rapat saja. Saya salut dengan aksi mahasiswa tadi," ujar Syarif. (jek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar