Ayam Ketawa Bengkulu

Ayam Ketawa, Hoki Selangit
Capai Rp 50 jutaan
Tidak semua orang tahu ayam unik ini. Kokoknya yang aneh, persis seperti orang ketawa. Siapa sangka, ternyata bisa dijual dengan harga selangit.
Satwa langka ini konon menurut kepercayaan orang-orang Bugis membawa hoki bagi setiap pemiliknya. Heri, peternak ayam ketawa di Bengkulu menyatakan, usaha ini digelutinya karena memiliki potensi yang sangat luar biasa. Harga jual anak ayam ketawa yang baru sebesar kepalan tangan orang dewasa, per ekornya bisa mencapai Rp. 500 ribu bahkan jutaan.
Diceritakan Heri, awalnya saya hobi mengkoleksi burung untuk dilombakan. Kemudian ada anjuran dari rekan saya untuk mencoba memelihara ayam ketawa, karena unik dan langka.
"Akhirnya saya coba cari informasi ke teman saya yang ada di Makasar. Setelah diskusi dan lihat informasi di TV, saya tertarik untuk memelihara ayam ini. Saya beli ayamnya cuma lewat telepon. Dengar kokoknya juga cuma lewat telepon. Jadi belum lihat warna atau bagaimana bentuk ayamnya," ujar Heri sambil tertawa.
Karena dirinya membeli langsung dari Makasar, maka cukup banyak administrasi yang harus disiapkannya. Mulai dari surat rekomendasi dari Dinas Peternakan Bengkulu, kemudian setelah diterbitkan dan dikirim ke Makasar baru bisa diserahkan ke pihak karantina hewan untuk mendapatkan izin pemeriksaan sample darah dan bebas flu burung. Setelah semua proses tersebut ayam baru bisa dirim lewat cargo dengan waktu pengiriman 1 hari perjalanan dari Makasar ke Bengkulu.
Untuk diketahui, ayam ketawa adalah satwa endemik asli Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Dulunya dikenal dengan nama Manu Gaga. Ayam ini awalnya hanya bisa dimiliki oleh bangsawan Bugis dan konon dipercaya membawa keberuntungan bagi yang memeliharanya. Sepintas tidak ada bedanya dengan ayam biasa. Warna, bulu dan perawakan fisik tidak ada bedanya. Namun karena suara kokoknya yang khas dan aneh mirip seperti orang ketawa, akhirnya nama ayam ini lebih dikenal dengan sebutan ayam ketawa. Uniknya lagi, ayam betinanya juga dapat berkokok layaknya ayam jantan umumnya.
Dijelaskan Heri, kokok ayam ketawa ini ada 2 jenis. Pertama kokok dangdut, suaranya lebih panjang dan mendayu-dayu. Semakin indah dan panjang kokoknya harga ayam ini bisa lebih dari Rp 50 juta per ekor. Yang kedua, kokok slow. Yang ini kokoknya lebih pelan dan pendek dibanding yang jenis dangdut. Saat ini, Heri memiliki seekor betina dan dua ekor jantan dengan jenis suara slow. Sedangkan ayam dengan jenis suara dangdut sebanyak 10 ekor, terdiri dari 4 ekor betina dan 6 ekor jantan.
Dirinya memulai hobi beternak ayam ketawa ini 3 bulan yang lalu. Harga sepasang ayam ketawa yang dibelinya bervariatif. Dari Rp 4 juta - Rp. 9 jutaan. Sekarang, Heri, sudah memiliki 13 ekor ayam ketawa.
"Ada 8 jantan dan 5 betina, umurnya rata-rata sekarang sudah masuk 9 bulanan dan sudah ada 2 indukan yang sudah bertelur. Tinggal menunggu menetas saja," ujar Heri.
Proses pengeraman telur, dilakukan secara alami alias tidak perlu bantuan mesin atau alat eram khusus. "Kalau dieram pake mesin, konon katanya ayam jadi rentan sakit. Kekebalan tubuhnya berkurang. Pakai jerami saja sudah cukup," ujar pemilik Seruni Guest House di jalan Ciliwung Raya.
Pria, yang juga pegawai Kantor Pos Bengkulu ini berharap kedepannya dirinya dapat membudidayakan ayam ketawa di Bengkulu. Terlebih pakan ayam ketawa ini tidak memerlukan perhatian khusus.
"Saya biasanya menggunakan pur, jagung, padi merah atau beras merah. Menunya dapat diatur sesuai kebutuhan, biasanya saya 3 hari pake pur sama jagung, 3 hari lagi Pur sama beras merah, 3 hari lagi baru digabungkan, biar ayamnya gak bosan, untuk minumnya saya biasa pakai Chang Vit (minuman burung) Rp. 15.000 per botol," terang Heri.
Perawatannyapun tidak rumit. Sama seperti memelihara ayam di rumah. "Pagi sama sore dikasih makan, pembersihan kandangnya sesuai keperluan, 2 kali sehari boleh, terus seminggu sekali biasanya ayam saya baru dimandikan", lanjut Heri  
Dirinya berharap, kedepan dapat membuat budidaya ayam ketawa ini secara lebih besar. "Saya ingin beli lahan khusus, biar ayam ini dapat berkembang biak. Saya ingin jadi distributor tunggal ayam ketawa di Bengkulu," harap Heri.(jek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar