Makin Dekati Masa Panen, Batang Padi Mulai Roboh 
Sebelum Lebaran, Bangunan Dibongkar
RBI, BENGKULU – Diduga karena tidak kuat menopang daun dan buah, ratusan batang padi di Kelurahan Dusun Besar yang sudah masuk usia tanam 70 - 80 hari, roboh. Batang padi tersebut roboh dengan sendirinya dengan kondisi pangkal batang yang sudah menguning. "Roboh semua batangnya karena sudah dua bulan tidak diairi," kata petani sawah asal Kelurahan Panorama Asmawati (47), Kamis (11/8).
Asmawati melanjutkan, akibat panas berlebihan daun-daun padi menggulung keriting sehingga kebanyakan bulir padi jadi tidak berisi maksimal. Di bagian lain, banyak buah padi juga tidak sempat menjadi bulir sehingga membuat padi mirip seperti rumput biasa. "Mirip ilalang jadinya, daunnya menggulung dan buahnya bantut," kata Asmawati.
Terhadap 1 petak padi yang sudah menggulung semua daunnya tersebut, Asmawati enggan untuk mengurusnya lagi. Sebab, kemungkinan tidak berbuah sudah hampir bisa dipastikan. "Diapa-apakan juga tidak akan membuahkan hasil, jadi kami tinggalkan saja," ujar Asmawati.
Hal sama dikatakan petani Kelurahan Semarang M. Daud (57). Kekeringan sudah membuat ratusan batang padi di sawah miliknya tidak berbuah lagi. Terkait kedatangan Walikota Bengkulu H. Ahmad Kanedi, SH, MH, M. Daud menilai kedatangannya kurang tepat. Sebab tidak mengungkap persoalan dasar yang dihadapi oleh petani selama ini.
"Mestinya pak Wali melihat hulu Air Dendam, itu yang mesti dibongkar (maksudnya, jalan) dan diperbaharui (kondisi lahan). Kami ini cuma penerima dampak saja," ujar Daud.
Namun, Daud tetap mengapresiasi kehadiran Walikota kemarin. Dengan begitu apa yang dipikirkan selama ini tentang ketidak pedulian Kanedi sedikit terbantahkan. "Daripada yang lain (anggota dewan, maksudnya) cuma mengomentari saja, mending juga pak Kanedi mau turun ke sini. Biar tidak juga mendatangkan air, tapi menjawab keraguan kami," ujar Daud.

Dibongkar Pemilik Bangunan
Pasca Walikota H. Ahmad Kanedi, SH, MH meninjau, Pemkot Bengkulu sepertinya tidak main-main untuk merealisasikan pembongkaran bangunan yang sudah mengganggu bangunan irigasi di sepanjang jalan Danau menuju Kompi Brimob. Ditargetkan sebelum lebaran, seluruh bangunan yang menutupi bangunan irigasi sudah bisa difungsikan kembali. Bangunan yang menutupi akan dibongkar oleh pemiliknya.
"Sesuai kesepakatan tadi (11/8), bangunan akan dibongkar sendiri oleh pemilik bangunan. Senin (15/8), surat pemberitahuannya akan dikirimkan oleh Walikota," ujar Ketua Kelompok Petani Pemakai Air (KP2A) Ibnu Hafaz Mazni ditemui usai hearing bersama pemilik ruko dan Asisten I Pemkot Bengkulu Drs. Ali Arifin, di rumahnya (11/8).
KP2A sangat berharap kesepakatan ini dapat dipatuhi semua pemilik ruko. Dengan begitu, apa yang sudah menjadi keresahan ratusan petani padi sawah selama ini dapat segera terselesaikan. "Cepat selesai lebih baik, sudah lama kami menanti realisasi dari Pemkot. Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi persoalan irigasi jadi masalah para petani," ujar pria yang akrab dipanggil Ujang ini. (jek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar