Janji Prioritaskan Sawah Kekeringan 
Walau Lambat, Petani Tetap Senang Ditinjau
RBI, BENGKULU – Walikota Bengkulu H. Ahmad Kanedi, SH, MH berjanji akan memprioritaskan solusi terhadap masalah kekeringan sawah yang melanda lebih 300 hektare sawah di kelurahan Panorama, Dusun Besar, Surabaya dan Semarang. Janji tersebut disampaikan dalam dialog dengan petani saat meninjau sawah, Rabu (10/8).
“Untuk persoalan kekeringan ini, akan menjadi konsentrasi Pemkot Bengkulu untuk menindaklanjutinya. Sehingga permasalahan ini menjadi permasalahan bersama. Kami sangat prihatin dan sedih melihat kondisi ini. Saya berharap ini segera cepat selesai. Mudah-mudahan ada hikmah di balik semua ini," kata Kanedi.
Untuk diketahui, Kanedi bersama jajarannya turun meninjau lokasi sawah yang mengalami kekeringan sejak pukul 10.00 - 12.30. "Akhirnya datang juga Pak Wali, sudah hampir mati (maksudnya, padi) baru datang. Tapi daripada tidak sama sekali, kami cukup senang dengan kedatangan Pak Wali," celetuk seorang rombongan petani di Kelurahan Panorama saat melihat rombongan Walikota meninjau sawah.
Dalam kunjungannya, Kanedi langsung meninjau lokasi kekeringan di kelompok tani Embun Pagi yang memang tersedia 1 mesin pompa air 4 inchi. Namun karena BBM yang terbatas dan pasokan air yang menipis sengaja mesin pompa tidak dihidupkan. Dalam dialog, terungkap bahwa petani sudah lama mengeluhkan persoalan irigasi tersebut ke Pemkot Bengkulu melalui Dinas PU.
Kendati sudah dua kali pengajuan dimasukkan, belum pernah direspon Dinas PU. “Usai gempa besar tahun 2004, irigasi disini rusak berat. Lantai dan dinding irigasi jebol, sehingga walaupun air banyak, justru banyak terbuang," kata Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Kota Bengkulu Haryadi Yahya.
Menanggapinya, Dinas PU Kota Bengkulu melalui Kepala Bidang Pengairan Ir. Mulyani yang didengarkan Walikota Bengkulu H. Ahmad Kanedi, SH, MH mengatakan, "Survei sudah kami lakukan, semua kerusakannya sudah terdata dan juga sudah dimasukkan dananya untuk anggaran tahun ini."
Usai melakukan pemantauan terhadap kondisi mesin pompa, rombongan Walikota bergerak ke Kelurahan Semarang untuk melihat kondisi persawahan. Temuan di lapangan, memang lebih memprihatinkan dibandingkan kondisi persawahan di Kelurahan Panorama dan Dusun Besar. Sawah di Kelurahan Semarang sama sekali tidak memiliki akses air ataupun pompa yang tersedia. Sehingga hampir keseluruhan petak sawah merekah kering dengan batang tanaman padi yang sudah mengering karena tidak terasupi air.
Seorang petani yang hadir mengungkapkan permohonan kepada Walikota untuk membantu pasokan air dengan sistem pompanisasi menggunakan air Sungai Bengkulu. Dijawab Kanedi, "Kami akan kaji dulu, nanti sudah disiram justru tanaman malah mati karena tercemar. Air di sana kan kabarnya sudah tercemar. Namun kalau memang layak nanti, akan kami upayakan."
Terakhir, rombongan bergerak kembali ke Surabaya untuk memantau kondisi beberapa bangunan yang sudah mengganggu irigasi petani. Berdasar pengamatan, Kanedi berjanji akan segera menyelesaikan persoalan tersebut dengan melakukan pemanggilan dan pendataan semua pemilik bangunan yang sudah menutupi bangunan irigasi tersebut.
"Akan difungsikan lagi sebagaimana mestinya. Irigasi ini kan milik banyak orang, kami akan meminta mereka membenahi kembali semua bangunan ini, tidak terkecuali. Sehingga biar lancar semua nanti, kasihan para petani," ujar Kanedi. (jek)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar