Kedatangan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu untuk meninjau pasar Panorama, kurang direspon pedagang. Selain mengaku belum mengetahui, para pedagang juga mengaku meragukan informasi kunjungan Mari tersebut. Disinyalir sosialisasi yang dilakukan terhadap kunjungan Mari tersebut kurang maksimal.
Seperti diungkapkan pedagang manisan Yeni (36). Menurutnya, informasi kedatangan Mari simpang siur. Ada yang mengatakan batal dan ada juga yang bilang masih bulan depan. “Saya pikir tadi razia atau sidak harga beras,” ujar Yeni sambil tertawa.
Pedagang daging Zulhanafi (41) malah mengaku kecewa terhadap kegiatan sosialisasi tentang kedatangan Menteri. Bahkan, dia menduga informasi kedatangan Mari ditutupi dan tidak mau melibatkan seluruh pedagang untuk menyambut hal ini. “ Mungkin Pemkot takut kami mau demo kalau menteri datang, jadi informasinya disembunyikan. Kan dapat kita lihat sendiri, jalur tinjauan menteri tadi, cuma lewat jalur yang bersih-bersih saja. Kan kabarnya tempat kami duluan yang mau di revitalisasi,” ujar Zulhanafi.
Pengamatan Radar Bengkulu, gegap gempita penyambutan Mari terkesan sangat spontanitas dan mendadak. Antusiasme warga dan pedagang nyaris biasa-biasa saja. Justru yang meramaikan hanya pegawai pemkot, Satpol PP dan media elektronik dan cetak. Mari yang hanya menyempatkan diri bertandang selama lebih kurang tiga jam itu selanjutnya bertolak ke Jakarta dan kemudian diwakilkan Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar untuk kemudian mewakili acara ramah tamah di balai kota.
Pembangunan Pasar Percontohan Bukan Cuma Fisiknya
Terpisah, Mari menjelaskan Pasar Panorama Bengkulu merupakan salah satu dari 10 pasar percontohan yang masuk dalam program revitalisasi Kementerian Perdagangan pada 2011. Anggaran yang dikucurkan untuk merevitalisasi pasar panorama sebesar Rp 10 M. Mengenai konsep pembangunan pasar tersebut, kata Mari, seharusnya tidak hanya meliputi pembangunan fisik belaka. Unsur non fisik terkait manajemen pengelolaan juga menjadi penentu utama hidupnya sebuah pasar.
Mari menambahkan, Kementerian akan memberikan pendampingan dalam pengembangan konsep perencanaan hingga proses konstruksi bangunan fisik pasar. "Kami akan dampingi proses pembangunannya, setidaknya selama 2 tahun berturut-turut. Termasuk juga di dalamnya pengawasan aspek fisik maupun non fisiknya. Misalnya masalah disiplin pedagang, pengelola pasar yang tegas dalam menerapkan kebijakan atau peraturan yang terkait pengelolaan pasar, pelaksanaan yang sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang jelas serta desain pasar yang baik, sampai dengan ketersediaanya fasilitas penunjang pasar yang baik," ujar Mari.
Untuk itu, lanjut Mari, akan didorong sebuah sinergi antara pemerintah dan seluruh stakeholder mengenai penanganan dan pengelolaan manajemen pasar Panorama nantinya. Sehingga akan menjawab indikator capaian yang ingin diraih. "Adalah tugas kita bersama untuk mengawasi indikator tercapainya model percontohan pasar, indikator sederhananya adalah terjadi peningkatan omzet penjualan para pedagang," ujar Mari.
Untuk diketahui, sebelumnya Mari telah mengunjungi tujuh pasar percontohan lainnya, yaitu Pasar Pangururan di Samosir, Pasar Lambocca di Bantaeng, Pasar Pattalassang di Takalar; Pasar Grabag di Purworejo, Pasar Cokro Kembang di Klaten dan Pasar Agung di Denpasar Bali. Setelah meninjau pasar Panorama Bengkulu, Mari akan meninjau pasar Kewapante di Sikka dan Pasar Skow di Jayapura. (jek)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar